Sabtu, 07 Februari 2009

Pemulung Pun Bisa Kaya



Lantaran lahir dari keluarga miskin, Sunarno hanya bisa menamatkan SD. Lebih
prihatin lagi, sejak kecil ia sudah yatim piatu. Terpaksa ikut orang ke
beberapa kota, jadi kacung untuk sekedar bisa hidup. Tapi itu tidak lama
dilakoni. Ketika kembali ke Solo, akhirnya ia memilih profesi pemulung. Kok
jadi pemulung? "Saya bosan jadi kacung yang selalu disuruh-suruh orang. Jiwa
saya ingin kebebasan," jawabnya.
Tinggal di daerah kumuh yang berjarak 500 meter dari tempat pembuangan
sampah. Pekerjaannya mengais-ngais sampah, mengumpulkan barang bekas.
Plastik dan kardus jadi incarannya. Setiap hari ia bersama teman-teman
menanti datangnya truk sampah. Begitu mobil pembawa rejeki tiba, mereka
berlarian mendekat, lalu berebut barang-barang bekas - siapa cepat, dia
dapat. "Apalagi yang namanya balung (tulang sapi - red). Itu ibarat emas
bagi kami. Nilainya tinggi kalau dijual," jelas ayah dua anak ini.

Ia sendiri pernah merasa amat bahagia sewaktu mendapatkan bonggol kubil
(kol). Soalnya "benda berharga" itu didapatnya setelah mengalahkan beberapa
saingan. Lewat "kompetisi" yang ketat ia berhasil mendapatkannya. "Hati saya
bangga dan puas karena itu suatu prestasi," katanya tersenyum. Ada satu hal
lagi yang membahagiakan hatinya, yaitu saat menyetel radio tatkala masih
hidup di kolong jembatan."Sayangnya tak terkira, sama bahagiannya dengan
orang naik Mercy atau Volvo," tambah ayah tiga anak ini.

Sinar terang perubahan hidup mulai tampak pada 1994, ketika tetangganya
memperkanalkan bisnis MLM. Hampir tiap hari tetangga sebelah bercerita,
walau kadang-kadang ia tidak menangkap maksudnya. Maklum cuma lulusan SD.
Jangankan ngerti, untuk hafal nama MLM yang berbahasa Inggris itu saja susah
banget. "Seminggu belum hafal," katanya tertawa. "Tadinya saya nggak
mikirin. Tapi lantaran sering dengar dan lihat, lama-lama hafal juga."

*Kuncinya keyakinan*

Setelah belajar dan ditempa dalam berbagai training dan seminar, dalam
hatinya timbul keyakinan. Mulailah ia menjalani bisnis MLM sepenuh hati.
Pagi hari, sesuai profesi, ia cari barang-barang bekas. Siangnya, setelah
mandi, pergi memprospek orang.

Di usaha apa saja pasti ada tantangan. Sunarno pun begitu. Dibilang ngeyel
atau mimpi, itu masih halus. Soalnya, ada yang mencercanya bagai cicak makan
tiang. Namun itu tidak mengecilkan hatinya, sebab sejak kecil ia sudah
terbiasa dengan kompetisi dan tantangan. "Itulah yang mendorong saya untuk
maju. Orang gagal itu biasanya engga mau menghadapi tantangan. Kalau engga
siap mental, yang paling mudah dilakukan adalah berhenti," kata pria yang
gemar bertani ini.

Menurut Sunarno, kunci keberhasilannya hanya satu: keyakinan. Sebab
keyakinan itu seakan-akan kenyataan. Ia tumbuh dari penguasaan materi dan
belajar dari orang-orang sukses. Bila ingin sukses, bergabunglah dengan
orang-orang sukses, minimal ketularan. Motivasinya dalam berusahan sederhana
saja: kalau orang lain bisa, kenapa saya tidak bisa. Pasti bisa!

"Sekarang usaha itu persaingannya ketat, minimal butuh modal besar. Tapi di
bisnis MLM yang saya tekuni ini, sing penting niat dan mau. Nggak perlu jadi
pemulung dulu kayak saya. Setelah itu, tinggal melakukan. Perlu tindakan.
Itulah modal yang paling utama," tandasnya.

Lucunya, dulu karena tinggal di tempat kumuh, sebagian orang belum mau
menerima ajakannya. "Kalau kamu berhasil, baru saya mau ikut," kata mereka.
Namun setelah berhasil, Sunarno menagih janji. Mereka menjawab, Lha iya,
terang saja Pak Narno sekarang sudah berhasil kok." Jadi lagi-lagi saya yang
disalahkan," katanya sembari tertawa kecil. "Itu soal mental. Semua itu
kembali ke pribadi masing-masing."

Bila teringat kehidupan masa lalu, Sunarno masih diliputi rasa haru. Jadi
ketika dapat fasilitas rumah dari MLM, Sunarno sengaja memilih di Mojosongo,
daerah yang ia huni dulu agar tidak lupa pada sejarah. Tapi bila dulu orang
meremehkannya, sekarang lain, "Kalau lingkungan butuh sesuatu, saya yang
lebih dulu dimintai sumbangan," ujarnya.

*Ingin mengukir sejarah*

Banyak sudah suka duka yang dialami Sunarno selama menjalankan MLM. Yang
berkesan adalah rekan-rekan, khususnya dalam jaringannya, selalu merujuk
pada latar belakangnya. "Pak Narno yang pemulung saja bisa, kok saya tidak
bisa." Mereka terpacu dengan itu. Juga sewaktu dinobatkan sebagai Manager
pertama kali, ia tidak mengira bakal dimintai bicara di depan umum. "Saya
sangat terharu. Dengan terbata-bata saya ceritakan perjalanan hidup saya."

Kehidupan itu, menurut Sunarno, ibarat tiada gelombang yang indah tanpa
menerjang karang. Banyak orang mendambakan hidup aman, damai, tenteranm,
bahagia dan sejahtera. Hidup seperti ini ideal sekali. "Bagi saya hidup itu
sederhana saja, minimal kita punya cita-cita, yaitu sukses dalam segala
bidang. Tapi untuk itu diperlukan tindakan, rencana, tujuan, komitmen,
keyakinan, mengenal diri, dan cinta. Itu semua merupakan mata rantai yang
tak terpisahkan."

Ia mengaku, waktu kecil tidak punya cita-cita lantaran miskin. Semua
dijalani saja. Cita-cita itu baru terbentuk setelah ia bergabung dengan MLM.
Sunarno ingin berbakti pada bangsa dan negara. "Ukuran saya bukan
penghasilan lagi. Tapi tanggungjawab kepada negara untuk menciptakan suasana
yang baik lewat usaha MLM. Misi saya ingin menolong orang yang tidak punya,
karena falsasah hidup untuk mengasihi dan melayani telah tertanam dalam diri
saya. Falsafah dan misi itu penting dalam segala usaha."

Selain itu Sunarno ingin umur panjang. Dalam arti bisa mengukir sejarah
sehingga tetap dikenang walau kelak sudah tiada. Maka, dalam kamusnya tidak
ada kata terlambat untuk belajar. Tiga tahun lalu bersama sang istri, ia
mangambil penyesuaian SMP dan SMA. Bahkan kini ia kuliah dobel. Pagi ambil
Pertanian di Universitas Pembangunan Solo, malam kuliah di Fakultas Hukum
Unisri.

Kok sampai dobel? "Saya tertarik di pertanian karena melihat Indonesia jauh
tertinggal di bidang itu. Padalah kondisi alamnya sangat kaya. Orientasi
saya adalah membudayakan pola tanam organik, dan hasil dari pertanian ini
kita bisa memberikan sumbangan kepada negara. Sementara itu, saya kuliah di
hukum supaya tahu mana benar dan mana yang perlu diluruskan," paparnya.

Sebelum berpisah, ia berpesan kepada rekan-rekan dalam jaringannya agar
tidak gampang menyerah, siap dikritik, semangat menyala-nyala, selalu
berjuang, rela berkorban, dan berdoa. "Beranilah mengambil keputusan, karena
keputusan itulah langkah awal sukses."

Kamis, 05 Februari 2009

MAJAPAHIT

Sejarah Majapahit
Setelah raja S’ri Kerta-negara gugur, kerajaan Singhasa-ri berada di bawah kekuasaan raja Jayakatwang dari Kadiri. Salah satu keturunan penguasa Singhasa-ri, yaitu Raden Wijaya, kemudian berusaha merebut kembali kekuasaan nenek moyangnya. Ia adalah keturunan Ken Angrok, raja Singha-sa-ri pertama dan anak dari Dyah Le(mbu Tal. Ia juga dikenal dengan nama lain, yaitu Nararyya Sanggramawijaya. Menurut sumber sejarah, Raden Wijaya sebenarnya adalah mantu Ke(rtana-gara yang masih terhitung keponakan. Kitab Pararaton menyebutkan bahwa ia mengawini dua anak sang raja sekaligus, tetapi kitab Na-garakerta-gama menyebutkan bukannya dua melainkan keempat anak perempuan Ke(rtana-gara dinikahinya semua. Pada waktu Jayakatwang menyerang Singhasa-ri, Raden Wijaya diperintahkan untuk mempertahankan ibukota di arah utara. Kekalahan yang diderita Singhasa-ri menyebabkan Raden Wijaya mencari perlindungan ke sebuah desa bernama Kudadu, lelah dikejar-kejar musuh dengan sisa pasukan tinggal duabelas orang. Berkat pertolongan Kepala Desa Kudadu, rombongan Raden Wijaya dapat menyeberang laut ke Madura dan di sana memperoleh perlindungan dari Aryya Wiraraja, seorang bupati di pulau ini. Berkat bantuan Aryya Wiraraja, Raden Wijaya kemudian dapat kembali ke Jawa dan diterima oleh raja Jayakatwang. Tidak lama kemudian ia diberi sebuah daerah di hutan Te(rik untuk dibuka menjadi desa, dengan dalih untuk mengantisipasi serangan musuh dari arah utara sungai Brantas. Berkat bantuan Aryya Wiraraja ia kemudian mendirikan desa baru yang diberi nama Majapahit. Di desa inilah Raden Wijaya kemudian memimpin dan menghimpun kekuatan, khususnya rakyat yang loyal terhadap almarhum Kertanegara yang berasal dari daerah Daha dan Tumapel. Aryya Wiraraja sendiri menyiapkan pasukannya di Madura untuk membantu Raden Wijaya bila saatnya diperlukan. Rupaya ia pun kurang menyukai raja Jayakatwang.
Tidak terduga sebelumnya bahwa pada tahun 1293 Jawa kedatangan pasukan dari Cina yang diutus oleh Kubhilai Khan untuk menghukum Singhasa-ri atas penghinaan yang pernah diterima utusannya pada tahun 1289. Pasukan berjumlah besar ini setelah berhenti di Pulau Belitung untuk beberapa bulan dan kemudian memasuki Jawa melalui sungai Brantas langsung menuju ke Daha. Kedatangan ini diketahui oleh Raden Wijaya, ia meminta izin untuk bergabung dengan pasukan Cina yang diterima dengan sukacita. Serbuan ke Daha dilakukan dari darat maupun sungai yang berjalan sengit sepanjang pagi hingga siang hari. Gabungan pasukan Cina dan Raden Wijaya berhasil membinasakan 5.000 tentara Daha. Dengan kekuatan yang tinggal setengah, Jayakatwang mundur untuk berlindung di dalam benteng. Sore hari, menyadari bahwa ia tidak mungkin mempertahankan lagi Daha, Jayakatwang keluar dari benteng dan menyerahkan diri untuk kemudian ditawan oleh pasukan Cina.
Dengan dikawal dua perwira dan 200 pasukan Cina, Raden Wijaya minta izin kembali ke Majapahit untuk menyiapkan upeti bagi kaisar Khubilai Khan. Namun dengan menggunakan tipu muslihat kedua perwira dan para pengawalnya berhasil dibinasakan oleh Raden Wijaya. Bahkan ia berbalik memimpin pasukan Majapahit menyerbu pasukan Cina yang masih tersisa yang tidak menyadari bahwa Raden Wijaya akan bertindak demikian. Tiga ribu anggota pasukan kerajaan Yuan dari Cina ini dapat dibinasakan oleh pasukan Majapahit, selebihnya melarikan dari keluar Jawa dengan meninggalkan banyak korban. Akhirnya cita-cita Raden Wijaya untuk menjatuhkan Daha dan membalas sakit hatinya kepada Jayakatwang dapat diwujudkan dengan memanfaatkan tentara asing. Ia kemudian memproklamasikan berdirinya sebuah kerajaan baru yang dinamakan Majapahit. Pada tahun 1215 Raden Wijaya dinobatkan sebagai raja pertama dengan gelar S’ri Ke(rtara-jasa Jayawardhana. Keempat anak Kertanegara dijadikan permaisuri dengan gelar S’ri Parames’wari Dyah Dewi Tribhu-wanes’wari, S’ri Maha-dewi Dyah Dewi Narendraduhita-, S’ri Jayendradewi Dyah Dewi Prajnya-paramita-, dan S’ri Ra-jendradewi Dyah Dewi Gayatri. Dari Tribhu-wanes’wari ia memperoleh seorang anak laki bernama Jayanagara sebagai putera mahkota yang memerintah di Kadiri. Dari Gayatri ia memperoleh dua anak perempuan, Tribhu-wanottunggadewi Jayawisnuwardhani yang berkedudukan di Jiwana (Kahuripan) dan Ra-jadewi Maha-ra-jasa di Daha. Raden Wijaya masih menikah dengan seorang isteri lagi, kali ini berasal dari Jambi di Sumatera bernama Dara Petak dan memiliki anak darinya yang diberi nama Kalage(me(t. Seorang perempuan lain yang juga datang bersama Dara Petak yaitu Dara Jingga, diperisteri oleh kerabat raja bergelar ‘dewa’ dan memiliki anak bernama Tuhan Janaka, yang dikemudian hari lebih dikenal sebagai Adhityawarman, raja kerajaan Malayu di Sumatera. Kedatangan kedua orang perempuan dari Jambi ini adalah hasil diplomasi persahabatan yaang dilakukan oleh Ke(rtana-gara kepada raja Malayu di Jambi untuk bersama-sama membendung pengaruh Kubhilai Khan. Atas dasar rasa persahabatan inilah raja Malayu, S’rimat Tribhu-wanara-ja Mauliwarmadewa, mengirimkan dua kerabatnya untuk dinikahkan dengan raja Singhasa-ri. Dari catatan sejarah diketahui bahwa Dara Jingga tidak betah tinggal di Majapahit dan akhirnya pulang kembali ke kampung halamannya.
Raden Wijaya wafat pada tahun 1309 digantikan oleh Jayana-gara. Seperti pada masa akhir pemerintahan ayahnya, masa pemerintahan raja Jayana-gara banyak dirongrong oleh pemberontakan orang-orang yang sebelumnya membantu Raden Wijaya mendirikan kerajaan Majapahit. Perebutan pengaruh dan penghianatan menyebabkan banyak pahlawan yang berjasa besar akhirnya dicap sebagai musuh kerajaan. Pada mulanya Jayana-gara juga terpengaruh oleh hasutan Maha-pati yang menjadi biang keladi perselisihan tersebut, namun kemudian ia menyadari kesalahan ini dan memerintahkan pengawalnya untuk menghukum mati orang kepercayaannya itu. Dalam situasi yang demikian muncul seorang prajurit yang cerdas dan gagah berani bernama Gajah Mada. Ia muncul sebagai tokoh yang berhasil mamadamkan pemberontakan Kuti, padahal kedudukannya pada waktu itu hanya berstatus sebagai pengawal raja (be(ke(l bhayangka-ri). Kemahirannya mengatur siasat dan berdiplomasi dikemudian hari akan membawa Gajah Mada pada posisi yang sangat tinggi di jajaran pemerintahan kerajaan Majapahit, yaitu sebagai Mahamantri kerajaan.
Pada masa Jayana-gara hubungan dengan Cina kembali pulih. Perdagangan antara kedua negara meningkat dan banyak orang Cina yang menetap di Majapahit. Jayana-gara memerintah sekitar 11 tahun, pada tahun 1328 ia dibunuh oleh tabibnya yang bernama Tanca karena berbuat serong dengan isterinya. Tanca kemudian dihukum mati oleh Gajah Mada.
Karena tidak memiliki putera, tampuk pimpinan Majapahit akhirnya diambil alih oleh adik perempuan Jayana-gara bernama Jayawisnuwarddhani, atau dikenal sebagai Bhre Kahuripan sesuai dengan wilayah yang diperintah olehnya sebelum menjadi ratu. Namun pemberontakan di dalam negeri yang terus berlangsung menyebabkan Majapahit selalu dalam keadaan berperang. Salah satunya adalah pemberontakan Sade(ng dan Keta tahun 1331 memunculkan kembali nama Gajah Mada ke permukaan. Keduanya dapat dipadamkan dengan kemenangan mutlak pada pihak Majapahit. Setelah persitiwa ini, Mahapatih Gajah Mada mengucapkan sumpahnya yang terkenal, bahwa ia tidak akan amukti palapa sebelum menundukkan daerah-daerah di Nusantara, seperti Gurun (di Kalimantan), Seran (?), Tanjungpura (Kalimantan), Haru (Maluku?), Pahang (Malaysia), Dompo (Sumbawa), Bali, Sunda (Jawa Barat), Palembang (Sumatera), dan Tumasik (Singapura). Untuk membuktikan sumpahnya, pada tahun 1343 Bali berhasil ia ditundukan.
Ratu Jayawisnuwaddhani memerintah cukup lama, 22 tahun sebelum mengundurkan diri dan digantikan oleh anaknya yang bernama Hayam wuruk dari perkawinannya dengan Cakradhara, penguasa wilayah Singha-sari. Hayam Wuruk dinobatkan sebagai raja tahun 1350 dengan gelar S’ri Rajasana-gara. Gajah Mada tetap mengabdi sebagai Patih Hamangkubhu-mi (maha-patih) yang sudah diperolehnya ketika mengabdi kepada ibunda sang raja. Di masa pemerintahan Hayam Wuruk inilah Majapahit mencapai puncak kebesarannya. Ambisi Gajah Mada untuk menundukkan nusantara mencapai hasilnya di masa ini sehingga pengaruh kekuasaan Majapahit dirasakan sampai ke Semenanjung Malaysia, Sumatera, Kalimantan, Maluku, hingga Papua. Tetapi Jawa Barat baru dapat ditaklukkan pada tahun 1357 melalui sebuah peperangan yang dikenal dengan peristiwa Bubat, yaitu ketika rencana pernikahan antara Dyah Pitaloka-, puteri raja Pajajaran, dengan Hayam Wuruk berubah menjadi peperangan terbuka di lapangan Bubat, yaitu sebuah lapangan di ibukota kerajaan yang menjadi lokasi perkemahan rombongan kerajaan tersebut. Akibat peperangan itu Dyah Pitaloka- bunuh diri yang menyebabkan perkawinan politik dua kerajaan di Pulau Jawa ini gagal. Dalam kitab Pararaton disebutkan bahwa setelah peristiwa itu Hayam Wuruk menyelenggarakan upacara besar untuk menghormati orang-orang Sunda yang tewas dalam peristiwa tersebut. Perlu dicatat bawa pada waktu yang bersamaan sebenarnya kerajaan Majapahit juga tengah melakukan eskpedisi ke Dompo (Padompo) dipimpin oleh seorang petinggi bernama Nala.
Setelah peristiwa Bubat, Maha-patih Gajah Mada mengundurkan diri dari jabatannya karena usia lanjut, sedangkan Hayam Wuruk akhirnya menikah dengan sepupunya sendiri bernama Pa-duka S’ori, anak dari Bhre We(ngke(r yang masih terhitung bibinya.
Di bawah kekuasaan Hayam Wuruk kerajaan Majapahit menjadi sebuah kerajaan besar yang kuat, baik di bidang ekonomi maupun politik. Hayam Wuruk memerintahkan pembuatan bendungan-bendungan dan saluran-saluran air untuk kepentingan irigasi dan mengendalikan banjir. Sejumlah pelabuhan sungai pun dibuat untuk memudahkan transportasi dan bongkar muat barang. Empat belas tahun setelah ia memerintah, Maha-patih Gajah Mada meninggal dunia di tahun 1364. Jabatan patih Hamangkubhu-mi tidak terisi selama tiga tahun sebelum akhirnya Gajah Enggon ditunjuk Hayam Wuruk mengisi jabatan itu. Sayangnya tidak banyak informasi tentang Gajah Enggon di dalam prasasti atau pun naskah-naskah masa Majapahit yang dapat mengungkap sepak terjangnya.
Raja Hayam Wuruk wafat tahun 1389. Menantu yang sekaligus merupakan keponakannya sendiri yang bernama Wikramawarddhana naik tahta sebagai raja, justru bukan Kusumawarddhani yang merupakan garis keturunan langsung dari Hayam Wuruk. Ia memerintah selama duabelas tahun sebelum mengundurkan diri sebagai pendeta. Sebelum turun tahta ia menujuk puterinya, Suhita menjadi ratu. Hal ini tidak disetujui oleh Bhre Wirabhu-mi, anak Hayam Wuruk dari seorang selir yang menghendaki tahta itu dari keponakannya. Perebutan kekuasaan ini membuahkan sebuah perang saudara yang dikenal dengan Perang Pare(gre(g. Bhre Wirabhumi yang semula memperoleh kemenanggan akhirnya harus melarikan diri setelah Bhre Tumape(l ikut campur membantu pihak Suhita. Bhre Wirabhu-mi kalah bahkan akhirnya terbunuh oleh Raden Gajah. Perselisihan keluarga ini membawa dendam yang tidak berkesudahan. Beberapa tahun setelah terbunuhnya Bhre Wirabhu-mi kini giliran Raden Gajah yang dihukum mati karena dianggap bersalah membunuh bangsawan tersebut.
Suhita wafat tahun 1477, dan karena tidak mempunyai anak maka kedudukannya digantikan oleh adiknya, Bhre Tumape(l Dyah Ke(rtawijaya. Tidak lama ia memerintah digantikan oleh Bhre Pamotan bergelar S’ri Ra-jasawardhana yang juga hanya tiga tahun memegang tampuk pemerintahan. Bahkan antara tahun 1453-1456 kerajaan Majapahit tidak memiliki seorang raja pun karena pertentangan di dalam keluarga yang semakin meruncing. Situasi sedikit mereda ketika Dyah Su-ryawikrama Giris’awardhana naik tahta. Ia pun tidak lama memegang kendali kerajaan karena setelah itu perebutan kekuasaan kembali berkecambuk. Demikianlah kekuasaan silih berganti beberapa kali dari tahun 1466 sampai menjelang tahun 1500. Berita-berita Cina, Italia, dan Portugis masih menyebutkan nama Majapahit di tahun 1499 tanpa menyebutkan nama rajanya. Semakin meluasnya pengaruh kerajaan kecil Demak di pesisir utara Jawa yang menganut agama Islam, merupakan salah satu penyebab runtuhnya kerajaan Majapahit. Tahun 1522 Majapahit tidak lagi disebut sebagai sebuah kerajaan melainkan hanya sebuah kota. Pemerintahan di Pulau Jawa telah beralih ke Demak di bawah kekuasaan Adipati Unus, anak Raden Patah, pendiri kerajaan Demak yang masih keturunan Bhre Kertabhu-mi. Ia menghancurkan Majapahit karena ingin membalas sakit hati neneknya yang pernah dikalahkan raja Girindrawarddhana Dyah Ranawijaya. Demikianlah maka pada tahun 1478 hancurlah Majapahit sebagai sebuah kerajaan penguasa nusantara dan berubah satusnya sebagai daerah taklukan raja Demak. Berakhir pula rangkaian penguasaan raja-raja Hindu di Jawa Timur yang dimulai oleh Keng Angrok saat mendirikan kerajaan Singha-sari, digantikan oleh sebuah bentuk kerajaan baru bercorak agama Islam.
Ironisnya, pertikaian keluarga dan dendam yang berkelanjutan menyebabkan ambruknya kerajaan ini, bukan disebabkan oleh serbuan dari bangsa lain yang menduduki Pulau Jawa.
(Disarikan dari Sejarah Nasional Indonesia Jilid II, 1984, halaman 420-445, terbitan PP Balai Pustaka, Jakarta)

PETUALANGAN LOTU

PETUALANGAN LOTU

Terlihat lalu-lalang kendaraan mewarnai kota.gedung-gedung yang menjulang tinggi menandakan kemegahan kota surabaya nyaris tanpa cela.hanya suara bising kendaraan yang membuat keindahan kota surabaya terasa hambar.anak-anak sekolah dengan ceria dan penuh tawa canda sedang bermain cetzy(sejenis sepatu roda yang melayang disebabkan gaya grafitasi 0) yang sedang populer di tahun 2050.Tampak flycar(mobil terbang) yang mengudara di angkasa membuat seakan penuh warna.inilah gambaran kota surabaya pada tahun 2050.Sebuah zaman dimana semuanya serba canggih dan serba digital.Sekolah-sekolah yang megah bagaikan istana yang penuh dengan pengetahuan,tekhnologi dan keajaiban dunia yang mungkin belum ada pada zaman sebelumnya.Intelegensia di masa ini bukan hanya dilukiskan oleh deretan-deretan rumus,juga bukan dilukiskan dengan barisan-barisan kata indah,tetapi sebuah daya fikir imajinasi juga ikut terukir pada masa ini.










1.KOTA POLUSI

Langkah-Langkah hentakan kaki berjalan menyusuri lorong-lorong gedung yang berkelok-kelok.suasana terasa sepi dan hanya terdengar suara melodi-melodi kaki di lorong itu.sejenak terdiam,tangannya perlahan-lahan membuka pintu dengan memasukkan ID dan passwordnya.pintu pun terbuka dan seketika itu pula suara yang senyap ditelan bumi menjadi ramai."ha ha ha,lordy kau terlambat lagi ya!mimpi apa kamu semalam?mimpi ketemu bidadari yang mukanya tinggal separuh?".ledek kriby,anak berambut kribo yang selalu usil.terutama pada lordy."lordy!cepat kamu tulis keterlambatanmu dibuku ketertiban!lalu kamu boleh masuk ke sini 30 menit kemudian"kata ibu guru tine dengan nada tinggi.Sebenarnya ibu tine adalah guru yang baik dan penyabar.tapi karena hampir tiap hari lordy terlambat,ibu tine sering dibuat kesal olehnya.lordy pun menaruh tas digitalnya.kemudian ia bergegas keluar menuju ruang ketertiban.sesampainya di ruang ketertiban,lordy mengambil bukunya.kemudian sang penjaga dengan perawakan masih muda dan cantik berkata"Dik,telat lagi ya.ada apa sebenarnya kok kamu telat melulu?"."ibu mau tau?aku ingin bertemu setiap hari sama ibu yang cantik"jawab lordy dengan candanya."ah kamu bisa aja lordy"kata penjaga.Lordy pun keluar menuju halaman sekolah.dia duduk dikursi yang ada ditaman sekolah,sambil menunggu diperbolehkan masuk.Taman yang ada di depan samping kanan sekolah itu sangat rindang sekali.sehingga lordy sangat menikmatinya.ada bunga mawar,ada bunga anggrek,ada juga bunga matahari yang seakan menyapa lordy dengan senyuman.bar cafe yang terbuat dari kaca transparan membuat taman tampak modern.di dalamnya terdapat sebuah meja berbentuk oval,yg terbuat dari perak membuat cafe itu terasa luks.dimeja itu juga terdapat sebuah layar menu masakan,yang akan tampak jika menekan tombol OK.betul-betul modern sekolah lordy ini.tidak terasa 30 menit berlalu.lordy pun bergegas masuk ke dalam kelas.tiba-tiba seorang anak dengan tinggi 168 cm dengan rambut potongan tengah warna pirang menabrak bahu lordy secara sengaja.Dan dia berkata "Hai,anak profesor balon!apa kabar?dikeluarkan ya sama bu guru tin-tin?".perlu diketahui,lordy adalah anak dari Profesor Hitta cakraningrat dan profesor Hitta sering diejek oleh teman-teman lordy dengan sebutan profesor balon karena perutnya yang gembul."Redy!kau boleh menghina aku tapi kau tidak boleh menghina ayahku dan ibu tine!aku tahu kau berkata seperti itu karena kelasmu kalah dalam pertandingan cetzyball(sepakbola memakai cetzy) melawan kelasku kan?asal kamu tahu ya,kelas 8A lebih hebat dari kelas 8E!".kata lordy dengan agak sedikit kesal."itu dulu lordy,mungkin kali ini kelasku akan mengalahkan kelasmu dengan skor telak".jawab redy dengan nada sombong.Redy pun pergi meninggalkan lordy.tangannya memegang rambutnya dan mengurainya seakan menampakkan kesombongannya.Lordy pun bergegas menuju kelasnya seakan tak mempedulikan kesombongan Redy.Lordy kemudian duduk dibangkunya.Dia duduk di dua deret dari pintu yang ada di sebelah kiri kelas,dibaris kedua disebelah kanan.Disebelah kiri lordy ada seorang anak cewek berambut sebahu dengan parasnya yang cantik ber-anting kilauan segitiga berwarna merah yang menambah aura kecantikannya,dia bernama cheryl."lordy,tadi ada tugas dari ibu tine.kita disuruh mempresentasikan bagaimana cara mengatasi polusi udara di kota kita ini.Dan kita harus bekerjasama,karena kita satu kelompok."kata cheryl.kemudian datang seorang pria berkacamata dengan membawa buku digital warna merah.Pakaiannya yang berwarna biru dengan kerah warna perak,menambah kepercayaan dirinya untuk melangkah menuju mejanya.Ditaruhnya buku digital itu lalu duduk di kursinya yang berwarna hitam.Dia adalah Pak Danu,guru sejarah lordy."Selamat pagi anak-anak!kali ini kita akan mempelajari sejarah bangsa kita sebelum merdeka.buka buku digital kalian dengan judul buku perjuangan melawan penjajah"kata pak danu.Buku digital yang dimaksud Pak danu adalah benda kotak yang terbuat dari besi dengan dilapisi plastik dan didalamnya terdapat sebuah layar yang berfungsi menampilkan isi sebuah buku.Di dalam buku digital itu terdapat ribuan buku yang bisa didownload dan bisa disimpan didalamnya.Buku itu seperti sebuah komputer kecil seukuran kertas kwarto.sehingga pada masa itu siswa tidak lagi susah payah membawa setumpuk buku.kemudian pak danu bercerita"Anak-anak semuanya!mungkin kalian sekarang bahagia hidup di zaman digital seperti sekarang ini.Tapi perlu kalian ketahui,pada zaman bapak dulu,tidak ada yang namanya buku digital.Yang ada hanyalah buku yang terdiri dari lembaran-lembaran kertas"."Bahkan pada zaman nenek moyang bapak,tidak ada yang namanya buku cetak".Kata Pak danu.Kemudian Pak Danu bercerita sejarah pada zaman kerajaan majapahit.Tanpa terasa jam peljaran Pak Danu telah selesai.Bel berbunyi,suasana di kelas itu langsung gaduh seketika.”Anak-anak,kalian akan bapak beri tugas untuk menceritakan kembali kisah kerajaan majapahit dalam bentuk sebuah karangan,tetapi fakta yang terjadi tentang kerajaan majapahit harus sesuai aslinya.Dan kalian wajib melakukan observasi serta menunjukkan bukti-bukti bahwa kalian mengerjakan tugas yang bapak berikan”kata Pak Danu.Kemudian semua siswa berhamburan keluar kelas menuju rumah masing-masing.Kriby,Cheryl dan Lordy berkumpul.Mereka membicarakan sesuatu.”Lord!apakah kamu sudah siap menghadapi pertandingan Cetzyball? besok Lawan kita adalah kelas 7E.dan kita ada di grup 1.Selain kelas 7E,kita akan berhadapan dengan kelas 9C dan kelas 8E”.kata Kriby.”Mungkin kita tergabung dalam grup yang berat.tapi,apakah kita takut kepada mereka ?”.seru Lordy.Dan Lordy berkata kembali.”Janganlah kita menyerah sebelum bertanding!Karena aku yakin kita pasti menang.dan janganlah takut pada kekalahan.Karena suatu saat kita pasti akan mengalaminya,walau entah kapan waktunya”.”Ya!aku yakin kita akan menang.dan mungkin indra sudah menyiapkan strategi untuk memenangkan pertandingan”jawab Kriby dengan nada optimis.Kemudian,Indra sang kapten cetzy kelas 8A datang menghampiri mereka.” Hay Sob!Sedang membicarakan apa?”Tanya Indra.”Begini Dra,besok pertandingan cetzyball sekolah dimulai.dan kita tergabung dengan grup yang berat.”jawab Cheryl
“Kita akan berhadapan dengan Runner up tahun lalu kelas 9C,belum lagi bertemu dengan musuh bebuyutan kita kelas 8E.dan bertanding melawan anak 7E yang kuat-kuat.”kata Cheryl.”Ya,aku sudah dengar itu ,maka dari itu aku sudah menyiapkan latihan sekeras mungkin,agar kita memenangkan pertandingan”.Kata Indra.Kemudian,mereka terdiam.di dalam benak mereka hanyalah terbayang kata kemenangan.tapi,di pikiran mereka terlintas rasa takut kalah.Hal itulah yang membuat suasana jadi hambar.kemudian mereka memutuskan untuk pulang.”Rasanya sudah tidak ada lagi yang kita ingin bicarakan.Aku pamit pulang dulu”.Kata Lordy.”Baiklah aku juga ingin pulang dulu”.Kata Indra.Akhirnya mereka pulang menuju rumah masing-masing.Lordy kemudian berjalan menuju halaman sekolah.Hentakan langkahnya yang meyakinkan,menandakan kepercayaan dirinya untuk menghadapi pertandingan besok.akhirnya Lordy sampai di rumahnya.rumah yang sangat mewah yang berlapiskan kaca,dengan ornamen-ornamen indah yang ada didalam sekat-sekat kaca masing-masing sudut.Kemudian Lordy memasukkan id dan menempalkan jempolnya.di sebuah alat pengaman pintu yang terbuat dari besi.dan pintu pun terbuka.Lordy langsung bergegas menuju kamar mandi.dibukanya pakaiannya dan dia memencet tombol biru yang bergambarkan air terjun.seketika,keluarlah air dari alat yang mirip shower itu.Cuma alat itu bisa di set kearah mana air mengalir dan volume airnya lebih banyak dari shower biasa.setelah itu lordy memencet tombol ungu yang bergambarkan sabun.alat itu adalah clean body.alat yang berfungsi untuk membersihkan badan secara otomatis.Dan kemudian lordy memencet tombol hijau.Seketika muncullah dua spon yang ada di kanan-kiri lordy,dan berputar membersihkan badannya sampai bersih dan kering.kemudian dipakainya pakaiannya kembali.Lalu Lordy bergegas menuju sebuah ruangan penelitian ayahnya.


BERSAMBUNG..........................

Senin, 02 Februari 2009

Megawati vs SBY bagai Manchester U vs Chelsea

Pada tahun 2009 ini,indonesia akan menyelenggarakan pesta yang hanya diadakan setiap 5 tahun sekali.
Pesta itu tak lain adalah pesta demokrasi atau yang lebih dikenal pemilu.Pemilu akan diadakan pada bulan april.Tetapi gaungnya sudah terasa panas pada bulan ini.hal itu dibuktikan oleh kritik megawati tentang iklan Partai demokrat bersama SBY yang mengklaim bahwa yang membuat kebijakan penurunan BBM adalah mereka.dan sejatinya bukan SBY saja yang turut membuat kebijakan BBM melainkan semua orang yang ada di pemerintahan.tetapi sebenarnya SBY tidak sepenuhnya salah.karena saat ini kepala pemerintahan adalah beliau.Jadi,seharusnya presiden SBY tidak perlu menghiraukan kritikan Megawati.persaingan politik tadi bisa kita ibaratkan dengan Manchester United dan Chelsea yang setiap tahunnya berebut gelar premiere league.tetapi hal yang membedakan adalah SBY adalah seorang "Juara bertahan sekaligus pemimpin klasemen" sementara megawati adalah "pesaing yang sedang merebut pimpinan klasemen dan tahta juara".tetapi di premiere league justru Manchester United yang diibaratkan partai PDI P,yang memimpin klasemen dan pemegang juara bertahan.sedangkan Chelsea yang diibaratkan partai Demokrat adalah pesaing yang akan merebut tahta juara.apakah nasib Megawati dan PDI P akan sama seperti Manchester United?kita tunggu saja kisahnya dalam pemilu April 2009

Minggu, 01 Februari 2009

Federer beat Andy roddick

Federer Advances
Federer Advances
Roger Federer defeats Andy Roddick, advancing to Australia Open finalTags: Tennis
Laver On Federer
Laver On Federer
Rod Laver discusses what makes Roger Federer greatTags: Tennis
MELBOURNE, Australia -- Roger Federer moved within one victory of tying Pete Sampras' record of 14th Grand Slam titles by dominating Andy Roddick 6-2, 7-5, 7-5 Thursday to reach the Australian Open final.

Mark Kolbe/Getty ImagesRoger Federer reached his 18th career Grand Slam final with Thursday's semifinal win over Andy Roddick.
Roddick, who undertook a rigorous offseason training regime designed to help him beat Federer and top-ranked Rafael Nadal, was in good form.
But the second-ranked Federer outplayed him in every phase of the game. Ripping winners from all over the court and usually forcing Roddick to hit more than one good shot to win a point, he even had more aces than the hard-serving American, 16-8.
"I served well in the first set and that gave me a lot of confidence," Federer said. "I was moving well and getting a lot of balls back and making it difficult for Andy to get the upper hand from the baseline. That was kind of what I was hoping for."
Federer, seeking his fourth Australian title, will face the winner of Friday's semifinal between Nadal and fellow Spanish left-hander Fernando Verdasco.
"I don't have to wait to see who wins, I can start preparing for a lefty tonight," Federer said.
Grand Slammed
Like most men's tennis players not named Rafael Nadal, Andy Roddick has not fared well against Roger Federer when the two have met in Grand Slam tournaments.
Tournament
Round
Winner (sets)
2009 Australian
Semis
Federer (3)
2007U.S. Open
Quarters
Federer (3)
2007 Australian
Semis
Federer (3)
2006U.S. Open
Final
Federer (4)
2005 Wimbledon
Final
Federer (3)
2004 Wimbledon
Final
Federer (4)
2003 Wimbledon
Semis
Federer (3)
By the time Federer and Roddick were on court in the evening, temperatures had dropped to 91 degrees from 112 in the afternoon -- news reports called it Melbourne's hottest January day since 1939 -- so the retractable roof was open.
That would seem to have given Roddick, who grew up in the heat of Texas and Florida, an edge. Against a hot Federer, it didn't matter. A behind-the-back hit right to the ballboy after a Roddick fault in the first game was a dead giveaway.
Although Roddick won their last meeting, Federer held a 15-2 edge over him coming into the match.
"The last time I lost, so coming into this match there was a bit of pressure," Federer said.
It didn't show. Instead, this one played out like many of the Swiss star's previous victories.
Blunting Roddick's blistering serves, Federer broke twice in the first set. Adding to Roddick's frustration was a call that went against him as Federer served at 4-1.
A Federer shot was called out, but he successfully challenged. Chair umpire Enric Molina ruled that Roddick couldn't have gotten to the ball and gave the point to Federer. Roddick argued he stopped running when he heard the "out" call, and he had a running dialogue with Molina during several changeovers.

Paul Crock/AFP/Getty ImagesDespite some flashes of brilliance, Andy Roddick has yet to solve Roger Federer in a Grand Slam.
With both players holding easily in the second set, a tiebreaker loomed with Roddick serving at 5-5. Federer broke at love, then easily held with Roddick failing to get a serve return back in play.
"Let's not kid ourselves," Roddick said. "You're down two sets to him and scraping, trying to survive. I hit the ball pretty well. He just came up with shots when he needed to. That's what he does."
Roddick had 38 winners, only 18 unforced errors and two double faults.
After serving a double-fault at 2-2 in the third set, Roddick got a warning for an audible obscenity and told Molina: "I take back the apology."
Roddick served again at 5-5 in the third set, and Federer -- who seems to come up with his best tennis under pressure -- broke again. He easily held, finishing off the match with a forehand down the line -- his 51st winner to just 15 unforced errors.
"Towards the end of the tournament, I think this is where you should judge a great player," Federer said.

bussines

10 Secrets of Success
These secrets of success make people's dreams come true

See More About:
secrets of success
healthy aging
positive attitude
quality of life
positive thinking
Want to know the secrets of success? Here they are.
The staff of Investor’s Business Daily has made it their business to track and analyze successful people across all walks of life.
Over the years, they discovered that most successful people have 10 traits in common. And that these 10 traits -- together -- help successful people meet their goals and turn dreams into reality.
How many of these 10 secrets of success do you practice?
How you think is everything. Remember to “think positive” at every opportunity. Visualize success, not failure. Avoid negative environments and people.
You are what you think. In fact, a study shows that positive thinking actually increases longevity.
Decide on your dreams and goals. Be specific about your goals. For example, say “I am taking a cooking class next month,” rather than “I would like to take a cooking class sometime.” Create a plan to reach your goals, and stick to it.
Take action. Goals alone have no meaning; you need to take action to make them real. Don’t let fear hold you back. "Just do it."
Never stop learning. Take classes, go back to school, read books, join a discussion group. If you are interested in a subject, make time to learn about it. Keep acquiring new skills.
For more information, read The Benefits of Lifelong Learning for Older Adults.
Be persistent and work hard. You’ve probably heard the expression, “success is a marathon, not a sprint.” Keep your eye on the goal, and keep working toward it. Don’t give up.
Learn to analyze details. Get all the facts, and ask for input. This will help you make wiser decisions. Acknowledge your mistakes, but don’t beat yourself up. Learn from your mistakes.
Focus your time and money. When you believe in something, put your attention and energy there. Don’t let people or things distract you.
Don’t be afraid to innovate; be different. Be true to yourself, and have your own ideas. Following the crowd is a path to mediocrity.
Communicate with people effectively. Remember that no person is an island. Communicate your thoughts and desires honestly, and encourage others to communicate honestly with you. Practice understanding and motivating other people.
Be honest and dependable; take responsibility for what you do. Never cheat or lie. When you make a promise, keep it. When you screw up, admit it.
Without honesty, dependability and responsibility, the other nine secrets of success don’t add up to much.
Ward returns to practice, should be good to go for Steelers
NFL.com Wire Reports
Jim McIsaac/Getty Images
Hines Ward returned to practice for the Steelers for the first time in 11 days.
TAMPA, Fla. -- Hines Ward practiced Thursday for the first time since suffering a sprained right knee in the AFC Championship Game two weeks ago, and Pittsburgh Steelers head coach Mike Tomlin said the wide receiver looked "awesome."
Tomlin also reiterated what he has said for the past week: Ward will play Sunday in Super Bowl XLIII against the Arizona Cardinals.
"He is where I thought he would be today," Tomlin said.Steelers QB Ben Roethlisberger practiced effectively, but at times, he appeared to be trying to stretch his mid-torso region during the workout at the University of South Florida. Tomlin denied a recent report that Roethlisberger had undergone X-rays on his back this week.
"Not that I heard," said Tomlin, who then asked Steelers spokesman Dave Lockett if he knew of any X-rays on Roethlisberger. Lockett said no. Then Tomlin said: "Ben's health is often the subject of inaccurate reports. He's fine."
Roethlisberger was hit in the rib/back area during the AFC Championship Game against the Baltimore Ravens. He didn't come out of the game, but backup Byron Leftwich hurriedly warmed up in case he was needed. Roethlisberger said after the championship game that he was fine, and nothing had surfaced about his mid-torso until Thursday's report.
Roethlisberger threw the ball well on short and deep routes Thursday -- including a 40-yard bullet to wide receiver Santonio Holmes and several sharp tosses to Ward.
Despite rain, which was heavy at times, the Steelers went through their normal Thursday routine, which features the starting offense and defense working against the scout teams and on red-zone work. Leftwich imitated QB Kurt Warner, and practice-squad wide receiver Dallas Baker played WR Larry Fitzgerald to help the defense prepare for the Cardinals' stars.
"We're getting a great look from our scout teams, and we have all year," Tomlin said. "I can't say enough about the quality of work we're getting from Byron Leftwich, who has been fantastic all season imitating the other quarterback. He's giving our defense a good look at how Kurt Warner plays."
The Steelers will practice again Friday and have a short walk-through Saturday.

SPORT

Super Bowl XLIII a classic clash of offense vs. defense
NFL.com
Does defense win championships?
The question will be put to the test Sunday, in what is shaping up to be a classic Super Bowl matchup of high-scoring offense vs. an ultra-stingy defense.
Top-ranked defenses in the Super Bowl since 1970
Team
Yards per game
Super Bowl result
2008 Steelers
237.2

2002 Buccaneers
252.8
Won
1996 Packers
259.8
Won
1992 Cowboys
245.7
Won
1985 Bears
258.4
Won
1982 Dolphins
256.9
Lost
1977 Cowboys
229.5
Won
1974 Steelers
219.6
Won
1972 Dolphins
235.5
Won
Pittsburgh's top-ranked defense, having held both of its playoff opponents to an average of 244 total yards, squares off against the high-powered Cardinals offense that has recorded 357, 360, and 369 yards in three playoff games.
Something has to give Sunday and the Steelers don't expect it to be their defense.
"What more can you ask for," Steelers cornerback Williams Gay said. "We will be on the biggest stage in the world, the Super Bowl, playing against the best offense I've seen thus far. As a defense, that's what you want."
The Steelers are the ninth team since 1970 to finish first in total defense and reach the Super Bowl. Seven of the previous eight teams have gone on to win the Vince Lombardi Trophy.
The numbers get even more ominous for the Cardinals and their fourth-ranked offense.
Among all Super Bowl participants, the team that scored more points in the regular season (Arizona scored 427, Pittsburgh 347) is 23-17 in the Super Bowl (two Super Bowls featured teams that scored the same number of points in the regular season).
Thirteen teams have finished first in total offense in the regular season and reached the Super Bowl. Only seven of them won. Two of those seven also possessed the league's best defense.